Kamis, 07 Juli 2011

Panja Mafia Pemilu Tak Panggil Masyhuri

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Jakarta, Indonesia (News Today) - Anggota Panja Mafia Pemilu Komisi, Nurul Arifin, menyatakan, Panja Mafia Pemilu dalam waktu dekat tidak berencana memanggil juru panggil Mahkamah Konstitusi, Masyhuri Hasan. Sebabnya, Hasan telanjur menjadi tahanan Bareskrim Mabes Polri, pada Jumat 1 Juli lalu.

"Panja tidak akan memanggil Hasan dulu untuk sementara ini, karena sudah ditahan polisi. Kita memang berencana memanggil (Hasan) sejak awal, tetapi karena sudah ditahan kita lihat dulu, dengan wewenang kita DPR boleh atau tidak memanggil Hasan yang sudah menjadi tersangka. Tapi untuk saat ini tidak," ujar Nurul di ruangannya Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/7/2011).

Politisi Golkar ini penahanan terhadap Hasan bukan berarti pembungkaman terhadap dirinya mengingat Hasan merupakan saksi kunci kasus dugaan pemalsuan surat jawaban putusan MK itu.

"Buat saya aneh, dia (Hasan) posisinya semacam operator yang tahu semuanya (kronologis kasus tersebut). Dia semacam tour guide-nya. Tetapi polisi mencokoknya terlebih dahulu, diamankan tiba-tiba, seolah untuk meredakan agar kasus ini tidak meluas. Semoga saja bukan untuk membungkam Hasan agar dia tidak menyeret nama yang lainnya. Tetapi biar publik yang melihat itu, sehingga kita tidak dianggap mencari popularitas semata," jelas Nurul.

Seperti diberitakan, menurut hasil tim investigasi MK, Hasan diketahui mengopi berkas surat jawaban panitera MK yang dibuat pada 14 Agustus 2009. Berkas surat yang isinya tak sesuai dengan amar putusan MK itu lalu dicetak dan diberi tanggal serta nomor surat dengan tulisan tangan. Ia pun mengambil hasil pemindaian (scan) tanda tangan panitera MK Zainal Arifin Hoesein yang terdapat di dalam komputer MK kemudian membubuhkannya ke surat itu.

Hasan juga disebut mendatangi kediaman mantan Hakim Konstitusi Arsyad Sanusi setelah mendapat telepon dari anak Arsyad, Neshawaty, yang meminta datang ke Apartemen Pejabat Negara di Kemayoran. Ia kemudian menyerahkan kopi berkas surat jawaban panitera MK itu kepada Arsyad yang saat itu diketahui juga tengah bersama Dewi Yasin Limpo. Hasan belum sempat memberikan keterangan kepada Panja Mafia Pemilu. Ia ia tak hadir memenuhi panggilan Panja, Kamis 30 Juni lalu.

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 08 Jul, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/07/panja-mafia-pemilu-tak-panggil-masyhuri.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar