Kamis, 28 Juli 2011

Jakarta Kota Multikultur, Mengapa Tidak?

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Jakarta, Indonesia (News Today) - Jakarta merupakan sebuah kota yang memiliki berbagai macam suku, kepercayaan, dan pandangan hidup. Sayangnya, masyarakat Jakarta justru tidak mampu menghadapi perbedaan paham tersebut. Dengan populasi penduduk yang plural, Jakarta berpotensi menjadi sebuah kota multikultural.

"Kota multikultural dapat terwujud apabila perbedaan etnis, keyakinan, kemampuan fisik, dan preferensi seksual mendapat pengakuan dari pemerintah kota dan dilindungi keberadaannya serta dianggap wajar," kata Ketua Akademi Jakarta Taufik Abdullah dalam Seminar Sehari "Jakarta Kota Multikultural yang Melayani Warga" di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, Rabu (27/7/2011).

Menurut Taufik, pembangunan Kota Jakarta saat ini lebih menitikberatkan pada modernisasi fisik dan ekonomi. Di beberapa negara lain, kota modern justru memperlihatkan sisi kultural dengan memberi ruang bagi ekspresi kultural yang kemudian menjadi identitas kota.

"Kota-kota seperti ini menempatkan keperluan komersial dan kultural sebagai dua hal yang sinergis. Jakarta justru merupakan contoh ekstrem yang tadinya dirancang modern malah berubah menjadi hutan beton komersial," ujar Taufik.

Sementara itu, anggota Akademi Jakarta, AD Pirous, mengungkapkan, saat ini Jakarta merupakan kota yang menunjukkan keberpihakannya pada swasta daripada kepada masyarakat dan tidak mencerminkan pelayanan publik yang baik. Bahkan, warga Jakarta hanya mampu menilai dirinya karena kontribusi ekonominya saja.

"Krisis identitas budaya sekarang juga terjadi di Jakarta sehingga sangat sulit bagi warga Jakarta untuk mengembangkan budayanya sendiri. Dengan demikian, pendidikan multikultural sudah semestinya dilakukan," kata Pirous.

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 28 Jul, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/07/jakarta-kota-multikultur-mengapa-tidak.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar