Kamis, 04 Agustus 2011

Mengapa Nazaruddin Tak Segera Ditangkap?

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Poster sayembara penangkapan tersangka kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang, Muhammad Nazaruddin dipasang aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) di Jakarta, Kamis (14/7/2011). LIRA menyediakan hadiah Rp 100 juta bagi siapapun yang mampu memberikan info dan menangkap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu.

Jakarta, Indonesia (News Today) - Pemerintah diduga tidak serius berusaha menangkap dan memulangkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Sejumlah pihak, diduga merasa lebih nyaman jika Nazaruddin yang meninggalkan tanah air sejak 23 Mei lalu itu, tetap tidak ditemukan.

Demikian disampaikan anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo, Rabu (3/8) di Jakarta. "Saya meyakini, belum ditemukannya Nazaruddin bukan dikarenakan oleh ketidakmampuan aparat yang ditugaskan untuk itu. Namun, lebih karena aparat tidak sungguh-sungguh berusaha menemukan Nazaruddin," kata Bambang yang juga Wakil Bendahara Umum Partai Golkar ini.

Ketidaksungguhan menemukan Nazaruddin, lanjut Bambang, disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, adanya perubahan sinyal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari 'tangkap' menjadi 'pulanglah.' Nazaruddin. Sinyal perubahan perintah dari Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu diyakini memengaruhi kerja aparat dalam memburu Nazaruddin.

"Kedua, saya meyakini, jika Nazaruddin tertangkap, akan ada banyak pihak yang mendapat 'serangan jantung' karena kesaksian dan sejumlah data atau dokumen yang dimilikinya," tutur Bambang. Apa yang dimiliki Nazaruddin, lanjut Bambang, akan melengkapi tersedianya minimal dua alat bukti sebagai syarat penahanan atau penetapan status tersangka terhadap pihak yang selalu disebut Nazaruddin.

Mereka yang selama ini disebut Nazaruddin, antara lain Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah, dan anggota DPR dari Partai Demokrat Angelina Sondakh.? "Oleh karena ? nama-nama yang disebut Nazaruddin bukan orang sembarangan, maka sejumlah phak seperti KPK, pemerintah, maupun parpol besar tertentu, diduga lebih nyaman jika Nazaruddin tetap tidak ditemukann," kata Bambang. Akhirnya, tutur Bambang, sebagaimana kasus-kasus besar lainnya yang lenyap ditelan bumi, diharapkan Kasus Nazaruddin ini pada saatnya juga bisa dilupakan oleh publik.

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 04 Aug, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/08/mengapa-nazaruddin-tak-segera-ditangkap.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar