Senin, 08 Agustus 2011

Pilih Pimpinan KPK Tanpa "Perkoncoan"

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Jakarta, Indonesia (News Today) - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus bebas dari intervensi berbagai pihak, terutama kepentingan politik dan pengusaha. Oleh karena itu, Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK dan Komisi III DPR harus mampu memilih calon yang tidak terlibat berbagai kepentingan yang bisa melemahkan posisinya nanti.

"Kalau soal kualifikasi, yang ada di pikiran saya adalah track record. Jangan ada perkoncoan, jangan sampai ada kasus-kasus, ada utang piutang, sama-sama tidak bersih akan melemahkan," ujar Anggota Komisi III Eva Kusuma Sundari di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/8/2011).

Menurut politisi PDI-P ini, berdasarkan pengalaman sebelumnya, persoalan utamanya adalah KPK sering kali kehilangan taring karena terhambat keberanian dalam mengatakan tidak terhadap intervensi dari para politisi, Istana Negara, dan koruptor sendiri.

Oleh karena itu, kriteria integritas dan rekam jejak yang bersih merupakan kriteria pimpinan KPK ke depan yang tak bisa ditawar lagi. "Aku percaya itu sebagai problem utama, yaitu independensi," tegasnya.

Oleh karena itu, calon-calon yang sudah dinilai tidak berintegritas, jangan ditolerir lagi. Eva juga tak sepakat dengan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan tajamnya penurunan kepercayaan publik kepada KPK.

Menurut dia, hasil survei ini juga tidak serta merta bisa dijadikan dasar kuat untuk beropini mengenai pembubaran KPK. Menurut Eva, perbaikan dan pembenahan institusi memang menjadi jalan terbaik yang harus ditempuh. Jadi, bukan pembubaran institusi. Publik tak boleh termakan upaya pembusukan KPK oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Seperti diberitakan, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis survei yang menunjukkan penurunan kepercayaan publik terhadap KPK, Minggu (7/8/2011). Kurang dari 50 persen responden menilai lembaga pimpinan Busyro Muqoddas itu bisa menyelesaikan tuntas kasus korupsi yang terkait pengusaha. Contohnya, langkah KPK dalam menangani kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, suap pembangunan wisma atlet, dan skandal Bank Century.

Hasil survei memperlihatkan, pada Oktober 2005 ada 58,3 persen responden yang percaya KPK bertugas tanpa pandang bulu, terlepas apakah tokoh dan partai politik berkuasa ikut terseret atau tidak. Namun, dalam survei serupa, pada Juni 2011 jumlah responden yang percaya pada KPK turun menjadi 41,6 persen.

Selengkapnya soal hasil survei LSI, silakan baca Kepercayaan kepada KPK Turun

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 09 Aug, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/08/pilih-pimpinan-kpk-tanpa-perkoncoan.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar