Senin, 20 Juni 2011

Distribusi Coelacanth Masih Terus Dicari

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Jakarta, Indonesia (News Today) - Distribusi ikan coelacanth yang serign disebut fosil purba masih akan terus diteliti. Demikian diungkapkan Djoko Hadi Kunarso, peneliti senior di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) usai menyampaikan laporan riset tentang ikan tersebut Rabu (15/6/2011) di Widya Graha, LIPI, Jakarta.

Djoko mengungkapkan, coelacanth ialah jenis ikan purba yang sebelumnya diduga telah punah, namun ditemukan lagi untuk pertama kali di Afrika tahun 1938. Saat ini, ikan ini hanya dijumpai di dua tempat yakni Afrika (Latimeris chalumnea) dan di Indonesia (Latimeria manadoensis).

Sejauh ini, kata Djoko, di Indonesia telah ditemukan 23 ekor coelacanth. Djoko mengungkapkan, coelacanth pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1997 oleh ilmuwan Amerika, kemudian ditemukan lagi pada tahun 1998. Ekspedisi LIPI selanjutnya di Sulawesi, Halmahera dan Biak juga menemukan coelacanth.

"Tahun 2006 kita temukan 10 coelacanth, 2007 kita temukan 1, dan tahun 2009 kita temukan ada 6 coelacanth di gua dan juvenile (anakan)," ungkap Djoko.

Djoko mengungkapkan, setelah ekspedisi bertahun-tahun, penelitian tentang coelacanth masih akan terus fokus pada distribusinya. "Agustus tahun 2011 ini akan kita mulai lagi di Ambon dan Halmahera," kata Djoko.

Dalam pelaksanaan penelitian, LIPI masih akan bekerja sama dengan Jepang. Dikatakan, kerja sama itu masih akan berlanjut hingga 2012. Selain Jepang, negara yang meneliti coelacanth di Indonesia adalah Amerika Serikat dan Jerman.

Menurut Djoko, penelitian distribusi perlu dilakukan. "Coelacanth ini jumlahnya sudah tidak banyak. Kalau nanti kita tahu di lokasi tertentu ada coelacanth, kita upayakan agar bisa dilindungi," katanya. Hasil penelitian bisa memberi rekomendasi bagi pemerintah untuk membuat kebijakan perlindungan wilayah tertentu.

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 20 Jun, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/06/distribusi-coelacanth-masih-terus.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar