Sabtu, 23 Juli 2011

Masjid di Probolinggo Dikirimi Peti Mati

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Probolinggo, Indonesia (News Today) - Setelah sejumlah kantor media massa di Jakarta dihebohkan dengan kiriman peti mati beberapa waktu lalu, sejumlah warga RT 2 RW 1 Kelurahan Sumberwetan, Kedopok, Kota Probolinggo, dikejutkan dengan kiriman peti mati, Rabu (20/7/2011). Peti mati tersebut dikirim kepada Ketua Ta'mir Masjid Rahmatullah, Abdul Fatah Irsyad (54), yang juga warga setempat.

Sontak, warga pun heboh dan mendatangi masjid yang sedang dibangun tersebut. Masjid itu persis di depan Ketua MUI Cabang Kedopok, Kiai Nizar Irsyad. Mereka kemudian mengerubungi peti mati yang masih lengkap dengan bunganya. Warga pun tak henti-hentinya menanyakan perihal kiriman peti mati itu kepada Irsyad.

Tak hanya warga, belasan wartawan cetak dan elektronik juga berdatangan menyusul kiriman peti mati itu. Peti mati yang menghebohkan warga itu berwarna coklat, panjang sekira 170 cm dan lebar 50 cm. Peti mati itu masih baru, dan oleh ta'mir masjid diletakkan di pelataran masjid.

Kepada wartawan, Irsyad mengaku peti mati itu dikirim oleh Suaman dan Ismail, tetangganya sendiri. Peti mati itu berasal dari Jakarta, yang digunakan untuk pengiriman mayat menantu juragan Suaman dengan naik pesawat. Menantu juragan Suaman itu kebetulan orang Probolinggo, sedangkan Suaman sendiri adalah tukang becak.

"Peti mati dibawa ke masjid ini diangkut pikap. Dikirim ke sini karena daripada tidak terpakai, mending disumbangkan ke masjid dengan harapan masih bisa difungsikan. Apalagi, pembangunan masjid ini membutuhkan dana Rp 1,6 miliar. Dana yang ada saat ini masih sangat jauh dari kebutuhan," kata Irsyad.

Hanya saja, menurut Irsyad, peti mati yang baru saja ditempati mayat itu tak bisa difungsikan. Sebab, bahannya bukan kayu jati, melainkan kayu biasa yang harganya murah. "Mau dibuat rak dan tempat Al Quran, cepat rusak. Mau dibuat benda lain, sepertinya tidak memungkinkan," katanya.

Hingga kini, Irsyad belum punya akal mau diapakan peti mati sumbangan itu. "Kami masih belum tahu mau dibagaimanakan peti mati ini. Kami mau merapatkannya dengan pengurus ta'mir lainnya, mau diapakan peti mati ini," jelas Irsyad.

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 23 Jul, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/07/masjid-di-probolinggo-dikirimi-peti.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar